Hidup membujang apa salahnya?
Sebuah ganjalan dihati yang bertahun2 selalu mengganggu. Kuputuskan hidup membujang selamanya,
keputusan yang berat, sama beratnya kita
menerima komitmen untuk hidup berumah tangga. Hidup adalah pilihan, itu yang
pernah dikatakan seseorang yang pernah menjadi panutan dimasa kecilku. Apapun
pilihan kita jangan pernah takut untuk salah.
Hidup membujang? Pasti banyak ditentang dari kalangan
manapun, dari keluarga, teman, lebih2 dari kalangan agama manapun. Keputusanku untuk hidup membujang, bukan
sekedar mengikuti trend yang ada dikota2
besar. Bahwasannya kebanyakan kalangan muda dikota2 besar yang dari segi ekonomi mampu banyak yang memilih hidup
membujang dari pada menjalin komitmen untuk hidup berumah tangga. Aku bukan
dari golongan itu (karena dilihat dari segi ekonomi, saat ini adalah masuk
dalam katagori ekonomi pas2an he he he…), bukan juga karena dari segi patah
hati ataupun sexsual disoriented, ataupun takut tidak bisa menafkahi. Keputusan ini adalah sebuah pilihan untuk
menjalani hidup.
Hidup membujang bukan berarti tidak berguna dan selalu
kesepian. Dengan hidup sendiri, aku merasa
lebih produktif, karena hidup ini adalah sebuah tanggung jawab. Kesepian? Tidak
ada rasa sepi dalam hidup ini, karena pikiran dan tenaga sudah terkonsentrasi
untuk lebih bisa bermanfaat untuk menjalani hidup ini. Karena aku hidup bukan
untuk menjadi beban, tapi bagaimana aku bisa berguna di kehidupan ini.
Tanggung jawab seorang pria adalah menikah, berumah tangga
dan memiliki keturunan. Memang benar, tapi menurutku menikah dan berumah tangga
adalah sebuah pilihan hidup, karena menikah dan perceraian ibarat dua sisi
dalam sebuah koin. Kita bisa membuat keputusan untuk menikah dan bercerai kapanpun jika sudah tidak ada kecocokan, itu
sudah sebuah hal wajar didunia ini. Bagaimana dengan keturunan/penerus kita
didunia ini ? itu hanya sebuah keegoisan kita untuk diakui keberadaan kita
didunia ini, dan akan dilupakan dalam 2-3 generasi selanjutnya. Bagiku, menikah dan berumahtangga ataupun
membujang adalah sebuah pilhan hidup, bukan sebuah kewajiban. Dunia ini sudah
cukup padat, untuk apa menambah keturunan yang belum tentu berguna, apakah
bukannya lebih baik jika kita lebih concern pada anak2 yang kurang mampu dan
terabaikan, daripada menambah 1-2 atau bahkan lebih, anak2 yang belum tentu sesuai dengan keinginan
para orangtuanya nantinya.
Hidup membujang lebih berkonotasi dengan seks bebas? Jika kita membuat keputusan untuk hidup
membujang, bukan berarti kita bebas memilih pasangan untuk diajak ketempat
tidur. Itu sebuah keputusan hanya sekedar bebas mengumbar nafsu belaka, tidak
ada gunanya dan celakanya bila hubungan tanpa status ini menghasilkan anak.
Sungguh malang nasib masa depan anak ini. Bagiku, hidup membujang lebih berkonsentrasi
untuk hidup lebih produktif dan positif. Dan pada dasarnya pelaku seks bebas
bukan hanya monopoli para bujangan. Semua tergantung pada pribadi masing2.
Semoga dengan menulis artikel ini, bisa menjawab semua
pertanyaan teman2 dan para sahabat, kenapa aku lebih memilih hidup membujang
dan berusaha untuk menikmati semua statusku ini. Saya tidak pernah menentang
sebuah pernikahan atau menyarankan sebuah pilihan untuk hidup membujang, semua
terserah anda bagaimana menghargai sebuah pilihan yang dilakukan seseorang.
Karena semua pilihan ada resikonya, dan saya berani menghadapi apapun itu. Dan
semoga artikel ini juga bisa menjadi bahan renungan bagi para bujangan yang
lain. HIDUP ADALAH PILIHAN…
(Thanks for my brother, Mr Donny Irmawan at somewhere, you inspired me )