Sabtu, 19 Oktober 2013

NYAMANNYA HIDUP MEMBUJANG, siapa takut ...



Hidup membujang apa salahnya?
Sebuah ganjalan dihati yang bertahun2  selalu mengganggu.  Kuputuskan hidup membujang selamanya, keputusan yang berat, sama beratnya  kita menerima komitmen untuk hidup berumah tangga. Hidup adalah pilihan, itu yang pernah dikatakan seseorang yang pernah menjadi panutan dimasa kecilku. Apapun pilihan kita jangan pernah takut untuk salah.

Hidup membujang? Pasti banyak ditentang dari kalangan manapun, dari keluarga, teman, lebih2 dari  kalangan agama manapun.  Keputusanku untuk hidup membujang, bukan sekedar mengikuti  trend yang ada dikota2 besar. Bahwasannya kebanyakan kalangan muda dikota2 besar yang dari segi  ekonomi mampu banyak yang memilih hidup membujang dari pada menjalin komitmen untuk hidup berumah tangga. Aku bukan dari golongan itu (karena dilihat dari segi ekonomi, saat ini adalah masuk dalam katagori ekonomi pas2an he he he…), bukan juga karena dari segi patah hati ataupun sexsual disoriented, ataupun takut tidak bisa menafkahi. Keputusan ini adalah sebuah pilihan untuk menjalani hidup.

Hidup membujang bukan berarti tidak berguna dan selalu kesepian.  Dengan hidup sendiri, aku merasa lebih produktif, karena hidup ini adalah sebuah tanggung jawab. Kesepian? Tidak ada rasa sepi dalam hidup ini, karena pikiran dan tenaga sudah terkonsentrasi untuk lebih bisa bermanfaat untuk menjalani hidup ini. Karena aku hidup bukan untuk menjadi beban, tapi bagaimana aku bisa berguna di kehidupan ini.
Tanggung jawab seorang pria adalah menikah, berumah tangga dan memiliki keturunan. Memang benar, tapi menurutku menikah dan berumah tangga adalah sebuah pilihan hidup, karena menikah dan perceraian ibarat dua sisi dalam sebuah koin. Kita bisa membuat keputusan untuk menikah dan bercerai  kapanpun jika sudah tidak ada kecocokan, itu sudah sebuah hal wajar didunia ini. Bagaimana dengan keturunan/penerus kita didunia ini ? itu hanya sebuah keegoisan kita untuk diakui keberadaan kita didunia ini, dan akan dilupakan dalam 2-3 generasi selanjutnya.  Bagiku, menikah dan berumahtangga ataupun membujang adalah sebuah pilhan hidup, bukan sebuah kewajiban. Dunia ini sudah cukup padat, untuk apa menambah keturunan yang belum tentu berguna, apakah bukannya lebih baik jika kita lebih concern pada anak2 yang kurang mampu dan terabaikan, daripada menambah 1-2 atau bahkan lebih,  anak2 yang belum tentu sesuai dengan keinginan para orangtuanya nantinya.

Hidup membujang lebih berkonotasi dengan seks bebas?  Jika kita membuat keputusan untuk hidup membujang, bukan berarti kita bebas memilih pasangan untuk diajak ketempat tidur. Itu sebuah keputusan hanya sekedar bebas mengumbar nafsu belaka, tidak ada gunanya dan celakanya bila hubungan tanpa status ini menghasilkan anak. Sungguh malang nasib masa depan anak ini. Bagiku, hidup membujang lebih berkonsentrasi untuk hidup lebih produktif dan positif. Dan pada dasarnya pelaku seks bebas bukan hanya monopoli para bujangan. Semua tergantung pada pribadi masing2.

Semoga dengan menulis artikel ini, bisa menjawab semua pertanyaan teman2 dan para sahabat, kenapa aku lebih memilih hidup membujang dan berusaha untuk menikmati semua statusku ini. Saya tidak pernah menentang sebuah pernikahan atau menyarankan sebuah pilihan untuk hidup membujang, semua terserah anda bagaimana menghargai sebuah pilihan yang dilakukan seseorang. Karena semua pilihan ada resikonya, dan saya berani menghadapi apapun itu. Dan semoga artikel ini juga bisa menjadi bahan renungan bagi para bujangan yang lain. HIDUP ADALAH PILIHAN…

(Thanks for my brother, Mr Donny Irmawan at somewhere, you inspired me )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar