Minggu, 13 Oktober 2013
HARGA DARI SEBUAH PROFESI (bag2)
Kurang lebih jam sembilan siang masuk SMS dari pelanggan pemilik paketan bermasalah menanyakan celana jeans milik suaminya, warna coklat yang katanya hilang 10 hari yang lalu. Kaget juga aku membaca SMS ini, kenapa baru tanya sekarang kalo memang ada kehilangan celana. Memang benar ini pelanggan sering mengirim pakaian kotor diatas 10KG. Aku cek memang ada nota terakhir dia setor pakaian kotor 18KG 10 hari yang lalu.Kubalas SMS bermasalah dengan menanyakan Merk dan ukuran celana bermasalah itu. Karena mayoritas pelanggan disini orangnya baik dan bila ada terselip bukan pakaiannya selalu ke esokan pasti dikembalikan, jadi ada beberapa pakaian maupun celana yang belum ada yang mengakui sebagai pemilik barang tsb. Dan Barang bermasalah tsb aku sendirikan, dan kupajang didepan, siapa tahu ada pelanggan yang merasa kehilangan bisa mengklaim barang2 tsb. Selang 5 menit masuk SMS dari Ayu si pemilik paketan tsb. Dia bilang lupa ukuran dan merk celana tsb. Agak aneh, kehilangan barang tapi lupa merk dan ukuran, padahal milik suaminya. Thats ok, kubalas SMS dangan mengatakan supaya agak bersabar, akan ku usahakan membantu mencari di barang2 yang belum diklaim dan ku janjikan untuk broadcast via SMS ke semua pelanggan, kalo ada celana tsb yang mungkin keselip, supaya dikembalikan.
Satu dua SMS mulai berdatangan dari pelanggan. Semua menjawab tidak ada kebawa barang tsb di dalam paketan mereka. Sekitar jam 7 malam, Ayu menanyakan bagaimana kabar celana yang hilang tsb, apa sudah ketemu? Dan kujawab sedang diusahakan, sebenarnya agak aneh juga, mencari celana jeans warna coklat lupa merk dan lupa ukurannya juga.
Ku ingat2 SMS broadcast ke pelanggan siang tadi, jadi ketawa sendiri dalam hati.
"SEORANG PELANGGAN KEHILANGAN CELANA JEANS WARNA COKLAT TANPA MERK DAN UKURAN, SEKIRANYA TERBAWA BARANG TSB, MOHON DIKEMBALIKAN. TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA."
Keesokan paginya banyak SMS masuk dari pelanggan, rata2 mereka menjawab tidak ada barang tsb di dalam paketan mereka. Tentunya dengan bahasa yang berbeda2 mereka menjawab. Aku benar2 puas, karena dalam menjalankan bisnis Loundry ini, aku benar2 bisa membangun sebuah komunikasi kekeluargaan dangan banyak pelanggan. Sebenarnya agak berat juga, kalo mengingat begitu banyak hubungan baik yang sudah terbangun antar pelanggan, harus kutinggalkan 4 bulan lagi. Yah, diawal membuka usaha LOUNDRYku ini hanya ku targetkan selama 9 bulan, sesuai niatku untuk membuka usaha ini di kota ini.
Di daftar SMS juga ada SMS dari Ayu yang juga masih menanyakan kabar celana jeans yang hilang, dan masih kujawab untuk bersabar, karena sedang diusahakan mencari ke semua pelanggan.
Dia balas SMS ku dengan mungkin agak emosi kalo dilihat dari bahasanya. Karena ayu menuntut tanggung jawabku sebagai pemilik loundry, yang merugikan pelanggan atas hilangnya celana jeans milik suaminya. Hmmm... kupikir, agak ruwet juga ini orang. Ok, kuberi pengertian padanya tentang tanggung jawab pemilik Loundry kiloan. Ayu pernah cerita kalo dulu pernah ikut bekerja di usaha Loundry juga, dan menawarkan diri untuk membantu bekerja di LOUNDRYKU. Karena masih bisa kuatasi sendiri, jadi kutolak dengan sopan. Seharusnya dia paham dengan sistem kerja loundry kiloan berbeda dengan loundry premium. kalo loundry kiloan seharusnya yang dihitung adalah berat jenis loundry yang masuk dan dikerjakan, berbeda dengan loundry premium yang dihitung perpotong pakaian yang masuk dan dikerjakan. Memang kalo loundry premium lebih mahal, karena dihitung perpotong jenis pakaian, tapi tanggung jawab untuk penggantian barang yang hilang juga dihitung perpotong jenis bahan yang diloundrykan.
Tapi bukan berarti Loundryku (yang menggunakan sistem kiloan) terus lepas dari tanggung jawab untuk kehilangan pakaian yang di kerjakan. Loundryku masih memiliki tanggungjawab moral untuk membantu mencarikan barang yang hilang semampunya. Dan itu sedang dilakukan. Ayu, sebagai pelanggan, sepertinya sudah paham tentang aturan itu, tapi mungkin masih terbawa emosi (karena habis M*** kali), dia jawab "bisa menerima kehilangan barang tsb" dan menganggap urusan sudah "selesai". Lalu saya tanyakan bagaimana dengan paketan yang bermasalah ini (CD BH piyama)? Dia bilang "biar
ikut hilang juga".Aneh, habis kehilangan celana jeans tanpa ukuran, sekarang malah membiarkan "barang2 pribadinya" hilang juga. Sambil melayani pelanggan yang keluar masuk, tetap ga habis pikir tentang hal ini.
Menjelang malam, karena saking banyaknya loundry masuk hari ini, lemburan setrika juga menumpuk. Masih jam 8, malam itu kuputuskan untuk mulai mengerjakan setrikaan yang sudah mulai mengantri. Kudengar SMS masuk dari HP ku, tapi tetap kulanjutkan setrikaanku. Karena bila ditinggal melakukan aktifitas lainnya, disini rawan kekeliruan terjadi. Bila ingin meninggalkan meja setrika, harus keselesaikan minimal satu paket, kalau tidak, bisa runyam hasilnya. Memang antrian setrika sudah kubuat berderet dan ditandai dengan tag name tiap pelanggan. Tapi karena keterbatasan tempat, deret antrian tidak bisa lurus, tapi mengular, ha ha ha....SMS masuk selang 2 menitan, kupikir siapa SMS malam2 begini. Setelah kuselesaikan satu paket dan ku paking rapi, setrika kumatikan. Ku cek SMS masuk yang bertubi2, ada 6 SMS masuk, semua dari nomor yang bukan dari list pelanggan ataupun list dari teman2. Semua nomor baru tidak dikenal, dan isinya cuman iseng ngajak kenalan,... Yang terakhir "malah pamer duit 100rb rupiah, enaknya dibuat apa?" Baru kali ini selama 5 bulan aku disini dapat teror SMS macam ini. mengganggu orang lagi kerja saja. KU lanjutkan lemburan setrika, kubiarkan SMS masuk lagi sampai selesai jam 2 pagi. Karena ngantuk ga sempat lagi buka SMS. kututup Loundryku, langsung berangkat tidur.Keesokan paginya kubuka Loundryku seperti biasa. Sambil penasaran kucek SMS yang masuk semalam, masih ada 7 SMS belum kebaca, kubuka semua sama isinya, skedar hay..., boleh kenalan?, siapa ini?, Ada duit 100rb enaknya buat apa ya?.Nomor baru tidak dikenal. Orang iseng lagi, siapa ini?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar